Bahaya Stunting Pada Anak
Stunting adalah permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, biasanya karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. bahaya Stunting sendiri terjadi mulai dari kandungan dan baru bisa terlihat ketika anak masuk usia dua tahun.
Selain menghambat pertumbuhan anak, bahaya stunting pada anak juga dapat menyebabkan perkembangan otak menjadi tidak maksimal sehingga menyebabkan kemampuan mental dan belajar anak yang akan membuat prestasi di sekolah menjadi buruk, serta menjadi faktor risiko hipertensi, diabetes, obesitas, dan kematian karena infeksi.
Penyebab stunting Pada Umunya
Pada umumnya, bahaya stunting pada anak terjadi karena kurangnya nutrisi penting dalam tubuh, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Berikut ini ada beberapa penyebab atau faktor – faktor terjadinya stunting:
Gizi Ibu Dan Asupan Makanan Yang Buruk
Wanita yang mengalami anemia atau kekurangan berat badan pada masa kehamilan lebih berisiko mempunyai anak stunting, bahkan stunting yang akan terjadi secara turun menurun. Hal ini akan semakin parah jika asupan gizi bayi dan ibu menyusui kurang memadai.
.
Sanitasi Buruk
Penyebab bahaya stunting pada anak selanjutnya adalah lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai. Hal ini berkaitan dengan terjadinya penyakit diare dan infeksi cacing usus atau cacingan yang terjadi secara berulang-ulang, kedua penyakit ini terbukti ikut berperan menyebabkan stunting.
.
Kontaminasi bakteri dari tinja pada makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan cacingan dan diare yang akan berdampak pada tingkatan gizi anak. Selain itu, kontaminasi bakteri juga bisa melalui peralatan dapur maupun peralatan rumah tangga lainnya yang tidak dicuci bersih dan tidak cuci tangan pakai sabun. Jika bakteri masuk melalui mulut maka hal ini dapat mengurangi nafsu makan anak yang dapat menghambat proses penyerapan nutrisi di dalam tubuh anak.
.
Penyebab Lainnya
Anak yang mengalami FAS (Fetus Alcohol Syndrome) juga berisiko mengalami stunting. FAS (Fetus Alcohol Syndrome) sendiri merupakan pola cacat yang terjadi pada janin akibat ibu yang terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol saat hamil. Gejala yang terjadi antara lain terhambatnya pertumbuhan fisik, beberapa gangguan mental, serta bentuk wajah yang berbeda dari anak normal.
.
Source image : Google